PENDEKATAN HOLISTIC CARE PADA PASIEN TERHADAP PERAWATAN KESEHATAN MENTAL PADA PELAYANAN
REHABILITASI MENTAL DAN PSIKOSOSIAL
Oleh : Ns. Sumpena, S.Kep., M.Si, Murni MZ, S.Kep., Ners, Sri Harmiati, S.Kep., Ners
(Perawat Ahli Madya RS. Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan)
ABSTRAK
Dalam praktik keperawatan modern, pendekatan holistic care menjadi salah satu strategi utama dalam meningkatkan kualitas layanan dan mempercepat proses penyembuhan pasien. Pemberian pelayanan keperawatan secara holistik dipercaya dapat meningkatkan kenyamanan pasien dalam menjalankan pengobatan, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan pasien. Pelayanan keperawatan secara holistik perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit. Berbeda dengan pendekatan kovensional yang berfokus pada aspek fisik, holistic care mencakup dimensi psikologis, sosial, spiritual, emosional, dan budaya dengan menempatkan pasien sebagai individu yang utuh dan unik. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji kontribusi pendekatan holistic care terhadap perawatan pasien khususnya pada rehabilitan di Rehabilitasi Mental dan Psikososial. Metode yang diterapkan pada artikel ini adalah metode literatur, yang menggunakan beraneka variasi sumber pustaka dan data sensus internet. Upaya mengintegrasikan prinsip holistic care pada rehabilitan membantu mereka dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan praktik klinis, maka pelayanan kesehatan dapat menjadi lebih manusiawi, komprehensif, dan berorientasi pada kesejahteraan pasien secara menyeluruh.
Kata Kunci : Holistic Care, Rehabilitan, Rehabilitasi Mental dan Psikososial
PENDAHULUAN
Dinamika kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, kesehatan tidak lagi dapat dipandang secara parsial. Masyarakat kini menghadapi tantangan kesehatan yang kompleks, dimana aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual saling terkait erat. Individu dengan penyakit mental terkadang memerlukan bantuan berbagai aspek kehidupan mereka termasuk pekerjaan, tempat tinggal, lingkungan sosial dan lingkungan belajar, salah satu pendekatan pengobatan dan perawatan yang dapat membantu individu dalam mengelola gejala dan berfungsi lebih baik adalah Rehabilitasi Mental dan Psikososial.
Rehabilitasi Mental dan Psikososial dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup rehabilitan dengan gangguan mental dengan memberikan pelayanan keterampilan, emosional, kognitif dan sosial yang dibutuhkan untuk hidup dan bekerja di masyarakat secara mandiri dan produktif, pemulihan penuh merupakan suatu proses bagi rehabilitan untuk mampu beradaptasi terhadap lingkungan dengan pemberdayaan inklusi sosial dukungan dan keterampilan mengatasi masalah. Rehabiltasi Mental dan Psikososial juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan rehabilitant mampu hidup mandiri/percaya diri, dan harga diri dalam kehidupannya sehingga rehabilitan mampu dalam menjalani kehidupan berinteraksi dan mampu dalam menjalankan kebutuhan ibadah atau spiritual dalam masyarakat tempat tinggalnya. Pendekatan Holistic care muncul sebagai respons terhadap kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi.
Dalam praktik keperawatan masa kini, pendekatan yang berorientasi pada pasien (patient-centered care) menjadi dasar penting dalam memberikan layanan kesehatan yang optimal. Salah satu pendekatan yang mengedepankan pemenuhan kebutuhan pasien secara menyeluruh adalah holistic care. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada aspek fisik atau biologis, tetapi juga melibatkan aspek psikologis, sosial, spiritual, budaya, dan emosional sebagai bagian utuh dari individu. Holistic care diyakini mampu menghadirkan pengalaman perawatan yang lebih bermakna dan turut berperan aktif dalam mempercepat proses penyembuhan. Konsep holistic care menempatkan pasien bukan semata-mata sebagai individu yang mengalami sakit, melainkan sebagai manusia seutuhnya yang memiliki hak, nilai, kepercayaan, serta latar belakang sosial dan budaya yang unik. Dalam pelaksanaannya, holistic care menuntut kemampuan perawat untuk menjalin komunikasi terapeutik secara efektif, menunjukkan empati, dan bekerja sama secara sinergis dengan tim kesehatan lainnya untuk mencapai hasil yang optimal. Penerapan pendekatan ini terbukti mampu meningkatkan kepuasan pasien, mengurangi tingkat stress dan kecemasan, serta memperkuat rasa percaya diri pasien dalam menjalani proses penyembuhan (Hotriani, 2025).
Pendekatan holistic care pada rehabilitant di Rehabilitasi Mental Psikososial terutama ditekankan pada psikologis dan mental untuk pengembangan kognitif, emosional dan sosial dalam meningkatkan optimisme dan membangun rasa percaya diri. Pada nilai sosial untuk peningkatan interaksi dan hubungan sosial serta partisipasi dalam aktivitas masyarakat untuk mengurangi perasaan terasing dan meningkatkan integritas sosial, mengintegrasikan praktek spiritual dan kerohanian sebagai bagian dari proses pemulihan holistik yang dapat memperkuat iman dan kedamaian batin serta okupational dan fungsional membantu rehabilitan untuk mencapai hidup fungsi sosial dan pekerjaan yang opsional memungkinkan rehabilitan untuk hidup mandiri dan produktif.
Pendekatan holistic care juga sejalan dengan nilai-nilai budaya Indonesia yang menekankan harmoni antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Nilai-nilai ini tercermin dalam praktik keperawatan di Indonesia, di mana perawat tidak hanya fokus pada aspek fisik pasien, tetapi juga memperhatikan kebutuhan emosional dan spiritual mereka (Tuppal & Setiawan, 2024).
Dukungan keluarga dalam pemberian pelayanan keperawatan, merupakan salah satu elemen utama dalam holistic care. Pendekatan holistik tidak hanya fokus pada pasien tetapi juga melibatkan lingkungan sosialnya, termasuk keluarga, untuk memastikan pemenuhan kebutuhan fisik, mental, dan sosial pasien (Nasution & Purba, 2016).
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas perawatan dan mendukung proses pemulihan rehabilitant secara menyeluruh, penting untuk terus menggali dan memahami konsep-konsep yang mendasari holistic care. Dengan memahami secara lebih mendalam penerapan holistic care, diharapkan dapat diperoleh wawasan yang lebih luas untuk meningkatkan praktik keperawatan yang lebih humanis dan efektif.
METODE PENELITIAN
Metode yang diterapkan pada artikel ini adalah metode literatur, yang menggunakan beraneka variasi sumber pustaka dan data sensus internet. Penulis mengumpulkan, menelaah, dan menganalisis berbagai sumber ilmiah yang relevan, seperti jurnal dan artikel ilmiah yang berkaitan dengan kata kunci pembahasan pada topik artikel yang diangkat. Sumber-sumber tersebut dikaji untuk mendapatkan informasi yang komprehensif dan koheren mengenai pendekatan holistic care untuk penyembuhan dan pemberian pelayanan pada rehabilitan di Rehabilitasi Mental dan Psikososial.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perawatan holistik (holistic care) adalah pendekatan merawat seseorang dengan memandangnya sebagai keseluruhan, bukan hanya berfokus pada penyakit yang dideritanya. Perawatan ini menitikberatkan pada keterkaitan antara pikiran, tubuh, dan jiwa, dengan keyakinan bahwa semua aspek dalam diri seseorang saling terhubung. Jika salah satu aspek mengalami ketidakseimbangan, hal itu dapat berdampak pada aspek lainnya. Tujuan utama dari perawatan ini adalah menciptakan keseimbangan dan kesejahteraan di setiap dimensi kehidupan. Dalam memberikan perawatan holistik, para profesional mempertimbangkan berbagai komponen kesehatan, termasuk fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengobati penyakit atau gejala tertentu, tetapi juga berupaya mencapai kesejahteraan secara menyeluruh (Flarey, 2024).
Pendekatan holistic care dalam dunia keperawatan telah menjadi salah satu strategi
penting dalam meningkatkan mutu layanan dan mempercepat proses penyembuhan
pasien secara menyeluruh. Pandangan holistik menganggap pasien sebagai manusia
utuh dengan kebutuhan yang kompleks—tidak hanya fisik, tetapi juga psikologis,
sosial, spiritual, dan budaya. Fokus pendekatan ini adalah menciptakan keseimbangan
antara kesehatan tubuh, kestabilan emosi, serta ketenangan jiwa yang berkontribusi
terhadap kualitas hidup pasien selama dan setelah masa perawatan.
Pendekatan holistic care dalam dunia keperawatan telah menjadi salah satu strategi penting dalam meningkatkan mutu layanan dan mempercepat proses penyembuhan pasien secara menyeluruh. Pandangan holistik menganggap pasien sebagai manusia utuh dengan kebutuhan yang kompleks tidak hanya fisik, tetapi juga psikologis, sosial, spiritual dan budaya. Fokus pendekatan ini adalah menciptakan keseimbangan antara kesehatan tubuh, kestabilan emosi, serta ketenangan jiwa yang berkontribusi terhadap kualitas hidup pasien selama dan setelah masa perawatan (Hotriani, 2025).
Berdasarkan data Rekam Medis pada Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan jumlah pasien rawat inap pada Tahun 2024 berjumlah 2.508 orang dengan presentase 76,12% laki-laki dan 23,88% perempua. Data kunjungan rehabilitan pada Instalasi Rehabilitasi Mental dan Psikososial diperkirakan berjumlah 586 orang per-bulan yang mengikuti kegiatan di Rehabilitasi Mental dan Psikososial.
Pendekatan holistic care pada rehabilitant di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan dengan banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan pada kehidupan sehari-hari seperti terapi gerak (olahraga), terapi kerja (pertanian dan berkebun), terapi aktivitas kelompok, terapi edukasi religius, terapi musik, dan terap rekreasi. Kegiatan yang dilakukan diharapkan berdampak baik pada rehabilitant pada saat nanti rehabilitant sudah bisa kembali pada kehidupan di tengah masyarakat.




(Dokumentasi Kegiatan Rehabilitan di Instalasi Rehabilitasi Mental dan Psikososial)
Pelayanan kesehatan yang bersifat holistik, khusunya dalam hal pengalaman pasien dapat ditingkatkan melalui kolaborasi interpersonal yang optimal. Pendekatan holistik dalam pengobatan meliputi pemenuhan seluruh kebutuhan pasien berdasarkan kompetensi klinis yang memadai, dengan tujuan mencapai outcome yang optimal sesuai harapan pasien (Staropoulou et al., 2022).
KESIMPULAN
Penerapan holistic care dalam praktik keperawatan terbukti efektif dalam meningkatkan proses penyembuhan pasien secara menyeluruh. Pendekatan ini mencakup berbagai dimensi penting dalam kehidupan pasien, seperti fisik, emosional, spiritual, hingga budaya. Berdasarkan hasil kajian dari sejumlah artikel, diketahui bahwa pendekatan holistic tidak hanya mempercepat pemulihan, tetapi juga berdampak positif terhadap kenyamanan, kepuasan, dan peningkatan kualitas hidup rehabilitant. Berbagai bentuk intervensi seperti terapi menunjukkan bahwa holistic care dapat diterapkan secara optimal dalam beragam situasi pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, pendekatan ini layak dijadikan sebagai salah satu pilar dalam standard asuhan keperawatan.
Pendekatan holistic care sangat relevan dengan nilai-nilai budaya Indonesia yang menjunjung harmoni tubuh, pikiran dan jiwa. Penerapan holistic care tidak hanya meningkatkan hasil kesehatan, tetapi juga memperkuat hubungan antara tenaga kesehatan, pasien, dan keluarganya dalam system pelayanan yang lebih manusiawi dan menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
Leave a Reply