PTSD / Post Traumatic Stress Disorder
( Disarikan dari berbagai sumber )
PTSD adalah masalah kejiwaan pada seseorang karena peristiwa traumatis yang mengoncangkan jiwa , seperti :
– kecelakaan,
– pelecehan seksual,
– kekerasan,
– bencana alam,
– perang,
– penyakit berat yang mengancam jiwa atau penderitaan,
– dan semacamnya.
PTSD harus segera ditangani dengan tepat demi menghindari komplikasi serius.
Selain faktor traumatis, faktor resiko yang memicu PTSD, yaitu:
– Emosi yang cenderung tidak stabil.
– Riwayat keluarga kandung yang memiliki gangguan mental.
– Tidak mendapatkan dukungan dari kerabat dekat.
– Memiliki pekerjaan yang berisiko mengalami peristiwa traumatis,
seperti militer, dokter, dan sejenisnya.
– Menggunakan obat-obatan terlarang serta mengonsumsi alkohol
secara berlebihan.
Gejala PTSD
Beberapa penderitanya terkadang tidak menyadari sedang mengalami PTSD, karena gejala PTSD bisa saja baru muncul dan dirasakan oleh penderitanya setelah beberapa bulan mengalami kejadian traumatis.
Gejala PTSD yang dirasakan penderitanya bisa beragam. Gejala umum PTSD sebagai berikut :
– Munculnya ingatan traumatis yg mengganggu.
– Sering mimpi buruk.
– Cenderung menghindari tempat atau hal-hal terkait kejadian
traumatis.
– Stres dan sering muncul pikiran negatif.
– Insomnia.
– Takut bertemu orang lain.
– Gangguan konsentrasi.
– Mudah terkejut.
– Hilang minat pada kegiatan yang sebelumnya digemari.
Diagnosis PTSD :
Diagnosis PTSD baru bisa ditegakkan ketika gejala stres akut terus
berlanjut lebih dari satu bulan hingga tahunan sejak terjadi trauma,
dan gejalanya bisa kambuhan sewaktu-waktu ketika dipicu.
Pengobatan PTSD :
PTSD biasanya akan ditangani oleh dokter dengan dua pendekatan, yaitu psikoterapi dan penggunaan obat-obatan sesuai dengan kondisi dan gejala yang dialami pasien.
Psikoterapi :
Ada beberapa jenis psikoterapi , antara lain:
1. Terapi paparan (exposure therapy) : dilakukan dengan mendekati
pasien terhadap situasi atau hal yang ditakutkan.
2. Terapi kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT ): terapi
bicara untuk membantu penderita PTSD mengenali pola pikir
dirinya sendiri yang dapat memengaruhi emosinya.
Obat-Obatan :
Yang bisa digunakan di antaranya :
– Obat anti cemas : digunakan untuk meredakan kecemasan
pasien PTSD yang berlebih karena traumanya. Obat anti cemas ini
biasanya diresepkan oleh dokter dalam waktu singkat saja.
– Prazosin : digunakan untuk mengurangi mimpi buruk yang
dialami oleh penderita PTSD.
– Antidepresan : berfungsi untuk membantu meringankan depresi,
sulit berkonsentrasi, dan hal sejenis yang berkaitan dengan gejala
PTSD.
(Hum-Iw)
Leave a Reply