KAPAN KE PSIKIATER DAN KAPAN KE PSIKOLOG ?
(disarikan dari berbagai sumber)
Ketika situasi psikologis kita merasa tidak nyaman, kadang kita kebingunan menentukan tenaga profesional mana yang harus kita kunjungi untuk meminta pertolongan, apakah Psikiater atau Psikolog Klinis.
Gambaran umumnya adalah demikian :
– PSIKOLOG KLINIS
Seorang Psikolog Klinis akan menjadi sosok pendengar atas apa yang kita pikirkan, rasakan, dan alami. Kita akan dibantu oleh Psikolog Klinis untuk merefleksikan dan menyadari kondisi sebenarnya yang kita alami, karena tidak jarang saat dihadapkan pada suatu persoalan, pikiran kita hanya terfokus pada persepsi pribadi dan emosi negatif yang justru membuat semakin tidak nyaman. Psikolog klinis pun juga memungkinkan kita untuk menjadi teman diskusi saat kita membutuhkan bantuan untuk mengenali potensi dalam rangka untuk mengembangkan diri.
– PSIKIATER
Prinsipnya, ketika kita merasakan kondisi yang tidak nyaman dan dirasa mengganggu fungsi keseharian dan atau sudah mengarah pada perilaku beresiko (membahayakan), maka kita dapat melakukan sesi konsultasi dengan psikiater agar mendapatkan penanganan medis yang tepat. Pada prinsipnya, psikiater maupun psikolog klinis sifatnya saling melengkapi.
Mengunjungi fasilitas kesehatan jiwa dalam rangka meminta bantuan dari tenaga profesional ahli jiwa bukan berarti kita gila atau tidak waras. Bisa jadi kita memang dalam kondisi membutuhkan mereka atau kita tengah memerlukan cermi untuk dapat melakukan refleksi atas keadaan diri anda sehingga dapat melihatnya secara objektif, dan mampu membantu mengatasi permasalahan psikologis yang anda alami.
(Hum-Iw)
Leave a Reply