PSIKOSIS
(Disarikan dari berbagai sumber)
DEFINISI
Psikosis adalah kondisi kejiwaan dimana si penderita kehilangan kontak dengan realitas, psikosis mungkin memiliki halusinasi (persepsi yang tidak ada), delusi (keyakinan yang salah), atau gangguan berpikir yang menyebabkan kesulitan membedakan antara kenyataan dan fantasi.
Penderita tampak aneh, tidak menentu, disorientasi, hidup dalam alam pikirannya sendiri yang tak sesuai dengan realitas yang ada, tak mampu mengontrol diri, dan cenderung tak bisa merawat diri sendiri.
Psikosis bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi atau gangguan mental, seperti SKIZOFRENIA, gangguan BIPOLAR atau DEPRESI parah. Orang yang mengalami psikosis mungkin tampak tidak masuk akal atau bingung, dan sering kali memerlukan perawatan psikiatrik dan dukungan psikososial yang intensif dan berkelanjutan.
SEBAB
Adanya gangguan keseimbangan hormon dopamin di dalam saraf otak ( neuro transmitter ).
FAKTOR PEMICU
– Gangguan pada otak seperti parkinson, tumor otak,
– trauma psikologis,
– kurang tidur,
– berbagai kondisi medis,
– konsumsi obat-obatan, narkoba, alkohol, ganja, halusinogen, dan stimulan.
PENGOBATAN
Melibatkan terapi obat psikofarmaka, untuk mengurangi gejala psikotiknya, seperti halusinasi dan delusi, serta terapi psikososial untuk membantu individu mengelola kehidupan sehari-hari mereka.
GEJALA
Gejala lain yang mungkin juga ditunjukkan oleh pengidap gangguan psikotik, antara lain:
– Bicara ngelantur.
– Cara berpikir yang membingungkan.
– Perilaku yg aneh, atau membahayakan diri sendiri/orang lain
– Gerakan yg lambat tak wajar
– Defisit perawatan diri
– Hilangnya minat untuk beraktivitas sehari-hari.
– Bermasalah di sekolah, di tempat kerja, dan interaksi sosial
– Perubahan suasana hati yang ekstrem, swing mood, dari sedih ke gembira, atau sebaliknya
– Dorongan untuk bunuh diri
Jika ditemukan gejala-gejala tersebut, disarankan segera mengunjungi faskes kesehatan jiwa untuk berkonsultasi dan mendapatkan pengobatan
(Hum-Iw)
Leave a Reply