KIAT JIWA TETAP SEHAT, KETIKA BENCANA MENYERGAP ( Oleh Ferlliana, S.Psi, Psi – Psikolog Klinis RS. Ernaldi Bahar Prov. Sumsel ) Di tahun 2020 ini dunia tergoncang hebat karena bencana global, bagai gelombang besar nan dahsyat, bencana Pandemi Covid-19 menerjang seluruh negeri di muka bumi ini. Korban berjatuhan, warga dunia dilanda kecemasan, panik, ekonomi lumpuh, gejolak masalah sosial menyeruak tak terkendali. Dan kondisi ini semakin memperkeruh situasi. Terbentuk lingkaran setan yang berputar yang semakin mempersulit keadaan. Dalam menghadapai situasi yang kacau ini alangkah lebih bijak jika kita mulai menata diri, supaya kita tidak ikut terhanyut dalam situasi yang menyulitkan ini, salah satu hal yang urgent adalah bagaimana kita mampu mengelola jiwa supaya tidak stress berkepanjangan yang justru akan melemahkan jiwa dan raga kita, menyebabkan imunitas menurun, dan daya tahan melemah, yang tentu saja ini sangat merugikan, karena resiko tertular dan proses penularan menjadi lebih mudah ketika seseorang mengalami kondisi seperti ini. Kiat Sehat supaya Jiwa tetap Kuat. Ada beberapa hal yang bisa kita upayakan untuk menjaga kesehatan jiwa kita supaya tetap kuat menghadapi terpaan bencana, dengan konsep : Look ( Melihat ), Listen ( mendengar), dan Link ( membangun hubungan), yaitu : – Belajar untuk mampu menerima kenyataan, yaitu membangun sebuah kesadaran diri bahwa seuatu yang terjadi adalah sebuah kenyataan yang harus dihadapi, dan tidak bisa lari menghindar darinya. – Mengupayakan melepaskan segala stress, dengan cara merelaksasikan /mengendorkan pikiran, dan tubuh ( menghibur diri, menjalankan hobby, mencari kesibukan yang mampu membuat hati senang dan gembira ) – Merubah pola berpikir, yaitu berusaha memandang suatu musibah dari sudut pandang yang berbeda, dan berusaha mencari sisi yang menguntungkan dari sebuah bencana ( Positive Thinking ) – Saling support, saling memberi dukungan satu sama lain, baik antar individu, dalam lingkup keluarga,dalam lingkungan sosial, atau komunitas. Belajar untuk bisa saling berbagi dan mendengar keluhan, dan saling menguatkan satu sama lain. (Humas-Iwan)
Leave a Reply