FOMO
FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out, sebuah perasaan cemas atau khawatir karena merasa ketinggalan sesuatu yang menarik atau penting yang sedang terjadi pada orang lain. Perasaan ini diperparah dengan media sosial yang menampilkan kehidupan orang lain secara “highlight,” membuat seseorang merasa tertinggal, kurang bahagia, atau tidak punya pencapaian yang sebanding.
Penyebab FOMO
Media Sosial : Paparan terus-menerus pada kehidupan orang lain di media sosial dapat memicu perbandingan diri dan perasaan tertinggal.
Perasaan Ketinggalan : Khawatir melewatkan tren, berita terbaru, acara sosial, atau peluang kerja yang penting bagi diri sendiri.
Perbandingan Sosial : Merasa bahwa orang lain memiliki kehidupan yang lebih baik, lebih bahagia, atau lebih sukses, yang menciptakan ketidakpuasan pada diri sendiri.
Dampak FOMO
Dampak Psikologis : Dapat menyebabkan kecemasan, ketidakpuasan, rasa iri, dan penurunan harga diri.
Dampak Perilaku : Mendorong seseorang untuk terus terlibat dalam berbagai aktivitas agar tidak ketinggalan momen, bahkan sampai lupa memperhatikan masa kini.
Dampak Sosial : Merasa gelisah, kesepian, atau dikucilkan jika tidak bisa ikut serta dalam suatu peristiwa yang melibatkan banyak orang.
Bagaimana Mengatasi FOMO?
Fokus pada Diri Sendiri : Mengingatkan diri sendiri untuk fokus pada kehidupan dan prioritas diri sendiri daripada membandingkan dengan orang lain.
Mengurangi Penggunaan Media Sosial : Mengurangi waktu yang dihabiskan di media sosial atau membatasi akses ke platform yang memicu perasaan FOMO.
Memperhatikan Saat Ini (Mindfulness) : Melatih diri untuk lebih hadir dan menikmati momen yang sedang dijalani, daripada terus-menerus khawatir akan apa yang terlewat.
Menerima Perasaan : Memahami bahwa perasaan takut ketinggalan adalah hal yang wajar, tetapi tidak harus menguasai diri dan mendorong tindakan impulsif.
Leave a Reply