MENGENAL LEBIH DEKAT RAPID TEST & SWAB TES DIMASA PANDEMI COVID-19.
Oleh :
Kemas Aidil Fitri
, S. ST, MKM – Analis Kesehatan Laboratorium RS Ernaldi Bahar Prov.
Sumsel
Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, RAPID TEST , dan SWAB TEST adalah kata yang menjadi tranding topik pembicaraan masarakat, baik di media, di birokrasi, atau di obrolan masyarakat. Walaupun demikian masih banyak kalangan awam yg masih belum paham tentang Rapid Test, dan Swab Test tersebut.
Rapid Test dan Swab Test /Swab PCR (Polymerase Chain Reaction) Test, meski sama-sama digunakan untuk mendeteksi virus corona, kedua tes tersebut memiliki beberapa perbedaan.
Tujuan pemeriksaan
– Rapid Test ditujukan untuk skrining/penyaringan kepada orang yang dicurigai
– Swab PCR ditujukan untuk menegakkan diagnosa pasti apakah seseorang menderita Covid-19 atau tidak
Jenis sampel
Salah satu perbedaan dari Swab PCR dan rapid test adalah jenis sampel yang diambil. Rapid test dilakukan dengan mengambil sampel darah. Metode rapid test memeriksa virus menggunakan antibodi IgG dan IgM yang ada di dalam darah. Antibodi tersebut terbentuk dalam tubuh saat seseorang mengalami infeksi virus Corona. Virus Corona itupun terdiri dari berbagai macam jenis, SARS-COV-2 penyebab penyakit Covid-19 hanyalah salah satu dari sekian banyak jenis dari Virus Corona. Tetapi pembentukan antibody di dalam tubuh ini tidak bisa cepat seketika, tetapi membutuhkan waktu sekitar 14 hari bahkan bisa lebih lama lagi dari sejak seseorang terpapar virus. Ketika pada diri seseorang terjadi infeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM dalam tubuh akan meningkat. Hasil rapid test ini dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM dalam darah. Jika ada, maka hasil rapid test dinyatakan reaktifyang menandakan ada infeksi virus, tetapi belum spesifik Covid-19 atau yang lainya, hasil tersebut bukanlah diagnosis pasti yang menggambarkan infeksi COVID-19. Maka, jika seseorang dengan hasil rapid test reaktif maupun non reaktif akan dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan Swab PCR.
Pemeriksaan Swab PCR menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam nasofarings ( rongga hidung) maupun orofarings ( pangkal tenggorokan). Dua area tersebut dipilih karena menjadi tempat virus menggandakan dirinya. Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat, sebab virus corona akan menempel di bagian dalam hidung atau tenggorokan saat masuk ke dalam tubuh. Pengambilan lendir ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti kapas berlidi khusus. Hasil akhir dari pemeriksaan Swab PCR ini nantinya akan benar-benar memperlihatkan keberadaan virus SARS-COV-2 di dalam tubuh seseorang, atau untuk menegakkan diagnosa bahwa seseorang telah menderita Covid-19.
Waktu Hasil pemeriksaan
Rapid test hanya membutuhkan waktu 10-15 menit hingga hasil tes keluar sedangkan pemeriksaan menggunakan metode Swab PCR membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk menunjukkan hasilnya.
Kelebihan dan kekurangan kedua metode tes
Salah satu kelebihan rapid test adalah kecepatan dan kemudahannya. Cara ini juga bisa menjadi alternatif untuk mendata orang-orang yang butuh pemeriksaan lanjutan dengan cepat. Kekurangannya, hasil rapid test ini tidak bisa digunakan untuk menguji ada atau tidaknya virus SARS-COV-2 dalam tubuh, dan tidak bisa digunakan langsung untuk mendiagnosis pasti bahwa seseorang menderita penyakit COVID-19.
Kelebihan pemeriksaan Swab PCR adalah keakuratannya dalam mendeteksi keberadaan virus SARS-COV2. Namun, kekurangan dari metode ini adalah pemeriksaan yang sedikit lebih rumit dan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Rapid tes untuk deteksi virus SARS Cov 2 saat ini ada yang bisa mendeteksi antibodi dan ada yang bisa antigennya .Tetapi yang dapat mendeteksi antigen banyak laboratorium belum banyak yang melakukan. Rapid tes yang untuk mendeteksi antibodi tidak dapat mendeteksi pada awal sakit , karena mungkin belum terbentuk antibodi atau kadar antibodinya masih rendah.
Adapun PCR adalah singkatan dari polymerase chain reaction. PCR merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Uji ini akan didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2.
Dibanding rapid test, pemeriksaan PCR tentu lebih akurat. Metode ini jugalah yang direkomendasikan WHO untuk mendeteksi Covid-19. Namun akurasi ini dibarengi dengan kerumitan proses dan harga alat yang lebih tinggi. Selain itu, proses untuk mengetahui hasilnya lebih lama ketimbang rapid test.
Sampel yang diambil :
Rapid test : sampel darah dengan tusuk jari ( darah kapiler) atau darah dari vena
Swab-PCR: sampel dari rongga nasofaring dan atau orofarings
Prosedur :
Rapid test : Sederhana dan lebih cepat
Swab-PCR : Lebih rumit dan memakan waktu
Hasil :
Rapid test : reaktif atau non reaktif
Swab-PCR : positif atau negatif
( Humas- Iwan)
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Leave a Reply