MENGENAL DINI GANGGUAN JIWA DI MASYARAKAT
Kesehatan jiwa adalah salah satu aspek yang belum dipahami secara baik oleh sebagaian masyarakat Indonesia. Bahkan, sebagian orang tidak menyadari bahwa dirinya, atau orang terdekatnya sedang mengalami gangguan jiwa. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Gangguan jiwa merujuk pada berbagai masalah atau gangguan yang memengaruhi suasana hati, pikiran, dan perilaku seseorang.
Gejala gangguan jiwa biasanya muncul bertahap dimulai dari perubahan cara berpikir, perasaan, emosi, atau perilaku .
Beberapa contoh tanda gangguan Jiwa yang perlu dikenali masyarakat :
1. Perubahan suasana hati
Perubahan suasana hati ( mood ) yang terjadi sangat drastis. Misalnya, di satu waktu penderita merasa sangat bersemangat, tetapi di waktu lainnya tiba-tiba menjadi sangat sedih, tidak bertenaga, bahkan hilang minat untuk melakukan kegiatan yang biasanya digemari.
2. Gangguan tidur
Mayoritas penderita gangguan jiwa mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur bisa berupa tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, sulit tidur, sering bangun di malam hari, tidur tidak berkualitas, atau tidak bisa tidur sama sekali.
3. Sulit berpikir
Mungkin mengalami kesulitan mengingat, berkonsentrasi, atau berpikir logis. Gangguan jiwa bisa mengalami gangguan pola pikir berupa delusi, halusinasi, kesulitan membedakan kenyataan dan hayalan, pikiran berulang yang sulit dikendalikan.
4. Risiko melakukan hal berbahaya
Tidak peduli pada kesehatan dan keselamatan dirinya sendiri atau orang lain. Tidak memperhatikan kebersihan diri dan penampilannya. Penderita gangguan jiwa juga rentan mengalami berbagai masalah perilaku, seperti kecanduan atau percobaan bunuh diri.
5. Sulit bersosialisasi dengan orang lain
Tanda gangguan jiwa berikutnya adalah sulitnya bersosialisasi dengan orang lain karena rasa cemas yang menghantui. Kecemasan ini berujung pada sikap menghindari interaksi sehingga menghambat kehidupan sosial di sekolah, pekerjaan, atau aktivitas sehari-hari lainnya.
6. Gangguan makan
Penderita bisa saja nafsu meningkat, atau sebalinya hilang nafsu yan birdampah pada obesitas, atau kurus kering.
Jika gejala cukup berat hingga mengganggu aktifitas dan produktifitas keseharian disarnakan berkonsultasi ke psikiater atau psikolog.
( Hum-Iw )
Leave a Reply