GANGGUAN MAKAN ( EATING DISORDER )
(Disarikan dari berbagai sumber)
Gangguan makan adalah kondisi kesehatan mental yang kompleks dan sering kali membutuhkan intervensi dari ahli medis dan psikologis untuk mengubah arah mereka.
Tercatat dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental American Psychiatric Association.
Adalah gangguan perilaku terkait makan yang berlangsung terus-menerus dan menyebabkan masalah kesehatan serius, karena tubuh tidak mendapatkan cukup asupan nutrisi, jika berlanjut dapat mengancam jiwa.
Jenis Gangguan Makan (Eating Disorder)
Ada tiga jenis gangguan makan (eating disorder) paling umum yang diketahui beserta gejalanya, antara lain:
1. Anoreksia nervosa
Ditandai dengan kondisi seseorang yang makan lebih sedikit daripada yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Berkaitan dengan gangguan kejiwaan, penderitanya terobsesi untuk kurus meski berat badan sudah di bawah rata-rata, terjadi penurunan berat badan drastis, menyangkal rasa lapar, mencari alasan untuk tidak makan.
2. Bulimia
Kecenderungan makan porsi banyak dan sering. Karena takut peningkatan berat badan, orang bulimia punya kebiasaan memuntahkan kembali makanannya atau dorongan kuat untuk mengeluarkan makanan di perut secara paksa, kadang disertai olahraga berlebihan, dan sering ke kamar mandi setelah makan.
3. Binge Eating Disorder
Ketidakmampuan kontrol diri untuk makan dalam porsi banyak dan frekuensi sering, namun tidak diikuti perilaku untuk mengeluarkan/memuntahkan makanannya, makan lebih cepat, makan hingga kekenyangan, porsi banyak saat tidak lapar, bersembunyi saat makan karena malu makan banyak, dan s merasa depresi setelahnya.
Penyebab :
• Genetik. Beberapa kondisi masalah makan muncul pada orang-orang dengan kondisi genetik tertentu yang bisa menjadi pemicu masalah makan.
• Biologis. Adanya perubahan zat kimia pada otak juga memiliki peran dalam menyebabkan masalah makan.
• Keturunan. Masalah makan juga kerap terjadi pada orang-orang dengan orang tua atau kerabat yang memiliki riwayat serupa.
• Psikologis. Menariknya, masalah makan lebih berisiko terjadi pada pengidap depresi, obsessive compulsive disorder, dan gangguan kecemasan.
•Tekanan masyarakat. Kesuksesan sering dihubungkan dengan tubuh ramping. Tekanan dan pandangan orang lain dalam media sosial juga dapat menjadi dorongan seseorang untuk berusaha keras memiliki tubuh ramping.
(Hum-Iw)
Leave a Reply