EFEKTIFITAS INOVASI TEMU RASAN DI IGD RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR PROV. SUMSEL
—————————————————————————-
Oleh : Ns. Endah Puspita Sari, S. Kep., M. Kes, Ns. Rita Apriani S. Kep, Ns. Widiana, S. Kep
Temu Rasan merupakan singkatan dari Terapi Audio Murottal Alqur’an Surat Ar. Rahman Pada Pasien Perilaku Kekerasan yang diterapkan di IGD Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan. Inovasi Temu Rasan ini merupakan salah satu intervensi Keperawatan di IGD yang diharapkan dapat menurunkan nilai PANSS EC pada pasien skizofrenia dengan Perilaku Kekerasan.
Pasien Skizofrenia ini merupakan pasien yang mengalami penyakit kejiwaan serius yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan dan berperilaku terhadap suatu hal. umumnya penderita akan kehilangan kontak dengan kenyataan atau tidak mampu membedakan kenyataan, dimana saat hal itu terjadi dapat menyulitkan mereka, keluarga serta orang-orang disekitar mereka. Pengidap skizofrenia berisiko tinggi melukai diri sendiri dan melakukan kekerasan terhadap yang lain. Perilaku kekerasan ini akan muncul ketika penderita skizofrenia tidak mendapatkan terapi pengobatan sebagaimana mestinya (NIMH, 2021). Pada fase akut penderita skizofrenia akan menunjukkan sikap bermusuhan, marah dan agitasi yang dapat menyebabkan agresi verbal maupun fisik (Girasek et al., 2022).
Tingkat risiko perilaku kekerasan pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Selatan dinilai menggunakan instrument skala penilaian PANSS-EC (Positive and Negative Syndrome-Excited Component) yaitu dengan menilai 5 elemen penilaian yaitu P4 Gaduh Gelisah, P7 Permusuhan, G4 Ketegangan, G8 Ketidak Kooperatifan, G14 Pengendalian Impuls yang buruk.
Selain mendapatkan terapi pengobatan dengan mengkonsumsi obat secara rutin, di IGD RS Ernaldi Bahar sudah menerapkan Intervensi Keperawatan untuk penderita skizofrenia secara psikospiritual yaitu dengan pemberian “TEMU RASAN”, yaitu dengan mendengarkan murottal Al-Qur’an Surat Ar. Rahman selama beberapa menit atau jam, sehingga memberikan dampak positif bagi tubuh pasien. Terapi murottal ini dapat memberikan pengaruh terhadap perasaan, pikiran dan emosi serta dapat menangkan hati, perasaan, rasa cemas, tegang, pikiran, cemas dan frustasi (Hady et al : 2012). Surah Ar-Rahman juga dipercaya mampu menurunkan hormon-hormon penyebab stress, merangsang hipotalamus, mengaktifkan hormon endorfin alami atau serotonin yang membuat pendengarnya merasa bahagia, menciptakan ketenangan dan perasaan nyaman serta meningkatkan relaksasi dan menurunkan insomnia (Despita Sari, 2023).
Sehingga diharapkan dengan menilai Keagresifitasan pasien perilaku kekerasan sebelum dan sesudah dilakukan Terapi Murotal Surat Ar Rahman ada penurunan nilai PANSS EC, sebagai upaya pemenuhan dan pengendalian pasien yang ada di Intalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan.
Leave a Reply