DOPAMIN DAN PERILAKU ADIKSI
-Dopamin adalah neurotransmitter yang memainkan peran sentral dalam sistem penghargaan otak, yang menjadi dasar bagi perilaku adiktif. Adiksi terjadi ketika zat atau perilaku adiktif membajak sistem ini, menyebabkan pelepasan dopamin yang berlebihan dan menciptakan dorongan kuat untuk mengulang pengalaman tersebut.

-Peran dopamin dalam sistem penghargaan otak
Penguat perilaku: Dalam kondisi normal, dopamin dilepaskan sebagai respons terhadap pengalaman yang menyenangkan dan penting untuk kelangsungan hidup, seperti makan dan interaksi sosial. Peningkatan dopamin ini memberi sinyal kepada otak bahwa suatu kegiatan itu baik dan harus diulangi di masa mendatang.
Motivasi: Dopamin bertindak lebih sebagai motivator atau pendorong untuk mencari penghargaan daripada sebagai hormon “kesenangan” semata. Pelepasan dopamin yang masif memotivasi individu untuk mencari dan mengulangi perilaku yang memicu pelepasan tersebut.
-Bagaimana adiksi membajak sistem dopamin
Zat adiktif dan perilaku adiktif, seperti penggunaan narkoba atau judi, secara drastis meningkatkan kadar dopamin di otak, jauh melebihi lonjakan yang dipicu oleh penghargaan alami.
Pelepasan dopamin yang besar: Zat adiktif seperti kokain, amfetamin, dan nikotin menyebabkan lonjakan dopamin yang jauh lebih besar dan lebih cepat dibandingkan dengan hadiah alami. Peningkatan yang kuat ini menciptakan euforia intens yang membuat otak ingin mengalaminya lagi.
Adaptasi otak: Seiring waktu, penggunaan zat adiktif secara kronis membuat sirkuit penghargaan di otak beradaptasi. Sel-sel otak menjadi kurang sensitif terhadap dopamin, suatu fenomena yang disebut toleransi.
Siklus kecanduan: Karena toleransi, individu pecandu membutuhkan dosis zat yang lebih besar untuk mencapai tingkat euforia yang sama seperti awal. Pada saat yang sama, kemampuan mereka untuk mendapatkan kesenangan dari kegiatan normal seperti makanan atau hobi menurun. Ini menciptakan siklus setan di mana mereka terus-menerus mencari zat tersebut bukan lagi untuk merasa “tinggi,” tetapi untuk merasa “normal”.
Isyarat lingkungan (Craving): Ketika isyarat lingkungan—seperti lokasi atau orang yang terkait dengan penggunaan zat—muncul, hal itu dapat memicu dorongan yang tak terkendali (craving). Lonjakan dopamin yang terkait dengan isyarat ini dapat memicu keinginan untuk mengonsumsi zat tersebut, bahkan setelah bertahun-tahun bersih dari penggunaan.
-Perilaku adiktif selain zat
Mekanisme dopamin juga menjelaskan adiksi non-zat, seperti kecanduan internet, media sosial, atau judi. Pemicu ini juga dapat menghasilkan lonjakan dopamin yang kuat, melatih otak untuk mencari pengalaman tersebut berulang kali.
-Kesimpulan
Dopamin adalah pendorong utama di balik perilaku adiktif. Sistem penghargaan otak yang normal diprogram untuk mengapresiasi dan mengulangi perilaku yang bermanfaat. Namun, zat dan perilaku adiktif membajak sistem ini, menyebabkan pelepasan dopamin yang sangat besar. Seiring waktu, adaptasi otak terhadap lonjakan ini menciptakan toleransi dan ketergantungan, yang akhirnya mengarah pada siklus adiksi yang sulit dihentikan.
(humiw)
Leave a Reply