GANGGUAN JIWA
( Disarikan dari berbagai sumber )
Gangguan jiwa adalah kondisi terganggunya proses pikir, perasaan/mood, dan perilaku, sehingga terkendala dalam aktivitas sehari-harinya. Dapat terjadi pada segala usia, latar belakang, atau kelompok sosial. Gangguan jiwa terbagi menjadi beberapa jenis dengan gejala yang berbeda.
Gangguan jiwa perlu mendapatkan penanganan segera oleh psikolog atau psikiater (dokter spesialis kejiwaan) agar membaik. Kesadaran dan wawasan masyarakat perihal kesehatan jiwa perlu ditingkatkan.
Penyebab Gangguan Jiwa
Pada beberapa kasus, tidak diketahui secara pasti apa penyebab gangguan jiwa. Akan tetapi, kondisi ini dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yakni faktor genetik, lingkungan sekitar, maupun gabungan dari kedua faktor tersebut.
Gambaran umumnya meliputi :
– Delusi / waham yang aneh
– Halusinasi.
– Perubahan suasana hati secara drastis, misalnya dari yang gembira menjadi sangat sedih.
– Kesedihan yang mendalam dan lama
– Keputus asaan, dan keinginan bunuh diri
– Merasa takut secara berlebihan dan tak wajar.
– Suka menyendiri dan menarik diri dari lingkungan sosial.
– Emosional dan amarah yang tidak terkendali, dan tindak kekerasan.
– Insomnia
– Pikiran atau perilaku berulang yg tidak bisa dikendalikan
– Gangguan makan
– dll
Selain gejala psikologis, pengidap gangguan jiwa terkadang juga disertai keluhan fisik, seperti nyeri kepala, nyeri punggung, nyeri perut, atau nyeri pada area tubuh lain tanpa penyebab yang jelas.
Jenis-Jenis Gangguan Jiwa :
1. Gangguan Cemas
Ditandai rasa cemas yang sulit untuk dikendalikan. Kecemasan bisa berupa sersangan panik (panic attack), fobia, dan gangguan cemas sosial.
2. Ketidakmampuan Mengontrol Keinginan
Pengidapnya tidak dapat mengontrol dorongan untuk melakukan sesuatu. Kondisi yang masuk dalam jenis gangguan jiwa ini contohnya adalah kleptomania, yaitu keinginan untuk mencuri, adiksi atau kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang, belanja berlebihan, judi, pornografi, dll.
3. Gangguan Makan
Penderitanya mengalami perubahan perilaku, kebiasaan, dan emosi yang berhubungan dengan berat badan serta makanan. Misalnya anoreksia, bulimia, dan binge eating disorder.
4. Gangguan Psikotik
Ditandai kesadaran dan pikiran yg abnormal, adanya halusinasi dan delusi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Karenanya penderita nampak berperilaku aneh.
5. Gangguan Mood atau Afektif
Ditandai dengan perubahan suasana hati dalam waktu yang sangat singkat, contohnya gangguan bipolar dan depresi.
6. Gangguan Disosiatif
Disebut juga gangguan kepribadian ganda atau lebih adalah kondisi ketika seseorang mengalami gangguan pada ingatan, identitias, dan kesadaran terhadap diri sendiri serta lingkungan yang ditempatinya. Masing-masing kepribadian tersebut dapat mengambil alih kesadaran pengidapnya. Gangguan ini biasanya dipicu oleh peristiwa traumatis.
7. PTSD (Gangguan Stres Pasca Trauma)
PTSD adalah gangguan jiwa yang bisa terjadi akibat adanya pengalaman traumatis, misalnya pelecehan seksual, bencana alam, kematian orang yang dicintai, atau kecelakaan.
Cara Mengatasi Gangguan Jiwa
Secara umum, gangguan jiwa adalah kondisi yang tidak bisa sembuh atau hilang dengan sendirinya, perlu penanganan dokter ahli kejiwaan. Bisa memburuk jika tidak ditangani ataupun diobati.
Dokter spesialis kejiwaan / psikiater dapat memberikan psikoterapi atau konseling serta obat-obatan antidepresan, antipsikotik, dan anticemas, dan lainnya sesuai jenis penyakitnya dan gejalanya.
Selain itu, dukungan dari keluarga dan rekan terdekat juga sangat dibutuhkan oleh pengidap gangguan jiwa agar bisa kembali menjalankan aktivitasnya dengan normal.
(Hum-Iw)
Leave a Reply